Rabu, 20 Januari 2010

Postural Drainase

2.1. Definisi Postural Drainage
Postural drainase (PD) merupakan salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai segmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi.. Mengingat kelainan pada paru bisa terjadi pada berbagai lokasi maka PD dilakukan pada berbagai posisi disesuaikan dengan kelainan parunya. Waktu yang terbaik untuk melakukan PD yaitu sekitar 1 jam sebelum sarapan pagi dan sekitar 1 jam sebelumtidur pada malam hari.
Postural drainage (PD) dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD lebih efektif bila disertai dengan clapping dan vibrating.
Postural darinase (PD) merupakan cara klasik untuk mengeluarkan sekret dari paru dengan mempergunakan gaya berat dan sekret itu sendiri. PD dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi mempercepat pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi ateletaksis. Pada penderita dengan produksi sputum yang banyak PD, lebih efektif bila disertai dengan perkusi dan vibrasi dada.

2.2 Indikasi Klien yang mendapat Drainase Postural
a.Mencegah penumpukan secret yaitu pada:
-pasien yang memakai ventilasi
-pasien yang melakukan tirah baring yang lama
-pasien yang produksi sputum meningkat seperti pada fibrosis kistik, bronkiektasis

b.mobilisasi secret yang tertahan :
-pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh secret
-pasien dengan abses paru
-pasien dengan pneumonia

2.2.1 Kontra indikasi untuk postural drainase :
1. Tension pneumotoraks
2. Hemoptisis
3. Gangguan sistem kardiovaskuler seperti hipotensi, hipertensi, infark miokard akutrd infark dan aritmia.
4. Edema paru
5. Efusi pleura yang luas

2.2.2 Persiapan pasien untuk postural drainase.
1. Longgarkan seluruh pakaian terutama daerah leher dan pinggang.
2. Terangkan cara pengobatan kepada pasien secara ringkas tetapi lengkap.
3. Periksa nadi dan tekanan darah.
4. Apakah pasien mempunyai refleks batuk atau memerlukan suction untuk mengeluarkan sekret.

2.3 Cara melakukan pengobatan :
1. Terapis harus di depan pasien untuk melihat perubahan yang terjadi selama Postural Drainase.
2. Postoral Drainase dilakukan dua kali sehari, bila dilakukan pada beberapa posisi tidak lebih dari 40 menit, tiap satu posisi 3 – 10 menit.
3. Dilakukan sebelum makan pagi dan malam atau 1 s/d 2 jam sesudah makan.

2.3.1 Penilaian hasil pengobatan :
1. Pada auskultasi apakah suara pernafasan meningkat dan sama kiri dan kanan.
2. Pada inspeksi apakah kedua sisi dada bergerak sama.
3. Apakah batuk telah produktif, apakah sekret sangat encer atau kental.
4. Bagaimana perasaan pasien tentang pengobatan apakah ia merasa lelah, merasa enakan, sakit.
5. Bagaimana efek yang nampak pada vital sign, adakah temperatur dan nadi tekanan darah.
6. Apakah foto toraks ada perbaikan.

2.3.2 Kriteria untuk tidak melanjutkan pengobatan :
1. Pasien tidak demam dalam 24 – 48 jam.
2. Suara pernafasan normal atau relative jelas.
3. Foto toraks relative jelas.
4. Pasien mampu untuk bernafas dalam dan batuk.




2.4 Alat dan bahan :
1) Bantal 2-3
2) Tisu wajah
3) Segelas air hangat
4) Masker
5) Sputum pot

2.4.1 Prosedur kerja :
1) Jelaskan prosedur
2) Kaji area paru, data klinis, foto x-ray
3) Cuci tangan
4) Pakai masker
5) Dekatkan sputum pot
6) Berikan minum air hangat
7) Atur posisi pasien sesuai dengan area paru yang akan didrainage
8) Minta pasien mempertahankan posisi tersebut selama 10-15 menit. Sambil
PD bisa dilakukan clapping dan vibrating
9) Berikan tisu untuk membersihkan sputum
10) Minta pasien untuk duduk, nafas dalam dan batuk efektif
11) Evaluasi respon pasien (pola nafas, sputum: warna, volume, suara pernafasan)
12) Cuci tangan
13) Dokumentasi (jam, hari, tanggal, respon pasien)
14) Jika sputum masih belum bisa keluar, maka prosedur dapat diulangi kembali dengan memperhatikan kondisi pasien

2.5 Evaluasi Setelah Dilakukan Drainase Postural
a. Auskultasi : suara pernapasan meningkat dan sama kiri dan kanan
b. Inspeksi : dada kanan dan kiri bergerak bersama-sama
c. Batuk produktif (secret kental/encer)
d. Perasaan klien mengenai darinase postural (sakit, lelah, lebih nyaman)
e. Efek drainase postural terhadap tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, temperature)
f. Rontgen thorax
2.5.1 Drainase postural dapat dihentikan bila:
a. Suara pernapasan normal atau tidak terdengar ronchi
b. Klien mampu bernapas secara efektif
c. Hasil roentgen tidak terdapat penumpukan sekret








2.6 Posisi untuk Drainase Postural
 Bronkus Apikal Anterior Lobus atas kanan dan kiri
Klien duduk di kursi, bersandar pada bantal (Gbr 5.1 dan Gbr 5.2)







Gbr 5.1 Gbr 5.2

 Bronkus Apikal Posterior Lobus kanan atas dan kiri
Klien duduk di kursi, condong ke depan pada bantal atau meja (Gbr 5.3)







Gbr 5.3
 Bronkus Lobus atas Anterior kanan dan kiri
Klien berbaring terlentang datar dengan bantal kecil di bawah lutut (Gbr 5.4 dan 5.5)








Gbr 5.4 Gbr 5.5
 Bronkus Lingual Lobus atas kiri
Klien berbaring miring ke kanan dengan lengan di atas kepala dan posisi Trandelenburg, dengan kaki di tempat tidur ditinggikan 30 cm. tempatkan bantal dibelakang punggung, dan gulingkan klien seperempat putaran ke bantal (Gbr 5.6 dan Gbr 5.7)








Gbr 5.6 Gbr 5.7
 Bronkus Lobus tengah kanan
Klien berbaring miring kiri dan tinggikan kaki tempat tidur 30 cm. tempatkan bantal di belakang punggung pasien dan gulingkan klien seperempat putaran bantal (Gbr 5,8 dan 5.9)









Gbr 5.8 Gbr 5.9

 Bronkus Lobus bawah Anterior kanan dan kiri
Klien berbaring terlentang dengan posisi Trandelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm. biarkan lutut menekuk pada bantal (Gbr 5.10 dan Gbr 5.11)








Gbr 5.10 Gbr 5.11

 Bronkus Lateral Lobus bawah kanan
Klien berbaring miring pada posisi Trandelendurg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (Gbr 5.12 dan Gbr 5.13)








Gbr 5.12 Gbr 5.13

 Bronkus Lateral Lobus bawah kiri
Klien berbaring miring kanan pada posisi Trandelendurg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 (Gbr 5.14 dan Gbr 5.15)









Gbr 5.14 Gbr 5.15

 Bronkus Superior Lobus bawah kanan dan kiri
Klien berbaring terlungkup dengan bantal di bawah lambung (Gbr 5.16 dan Gbr 5.17)








Gbr 5.16 Gbr 5.17

 Bronkus Basal Posterior kanan dan kiri
Klien berbaring terlungkup dengan posisi Trandelenburg dengan kaki tempat tidur ditinggikan 45 sampai 50 cm (Gbr 5.18 dan Gbr 5.19)









Gbr 5.18 Gbr 5.19

1 Komentar:

Pada 1 September 2015 pukul 19.09 , Blogger Unknown mengatakan...

thanks atas infonya, ditunggu artikel yang lainnya

http://obatherbal07.com/obat-herbal-amiloidosis/

 

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda